
GALLERY
![]() Kongokonferenz1Describe your image. | ![]() 13fe46a0e4efcee6efb2807e65dedd12Describe your image. | ![]() galleryDescribe your image. |
---|---|---|
![]() 220px-MutilatedChildrenFromCongoDescribe your image. | ![]() TanganDescribe your image. | ![]() 13fe46a0e4efcee6efb2807e65dedd12Describe your image. |
![]() p20congozweepDescribe your image. | ![]() 13fe46a0e4efcee6efb2807e65dedd12Describe your image. | ![]() AnakDescribe your image. |
![]() ExecustionDescribe your image. | ![]() Kamp Kerja PaksaDescribe your image. | ![]() 13fe46a0e4efcee6efb2807e65dedd12Describe your image. |
![]() Rantai ManusiaDescribe your image. |

A. Latar Belakang

Gambar 1.2 King George IV

Gambar 1.3 Raja William
memiliki kharisma dan dapat membuat putrinya bahagia. Jadi pernikahan tersebut pun dilangsungkan pada tahun 1816 atau 1 tahun setalah ia tiba di Inggris. Pada saat yang bersamaan ia naik pangkat menjadi Marshal dan diangkat menjadi bangsawan rendah dengan gelar Knight of the Order of the Garter. Tetapi sayangnya Princess Charlotte meninggal setelah satu tahun kemudian. Hal ini membuat Leopold I terpuruk. Jika diandaikan Princess Charlotte tidak meninggal, maka Princess Charlotte akan menggantikan ayahnya sebagai Ratu Inggris dan Leopold akan menjadi pangeran Inggris.Meskipun demikian , Raja George V tetap memberi gelar Royal Highness kepada Leopold I. Ia kemudian ikut berperang dengan Kerjaaan Ottoman dalam merebut dan memerdekakan mesir. Sebagai hasil kemenangan tersebut ia ditawarkan menjadi raja mesir tetapi menolaknya karena Leopold I melihat bahwa ancaman revolusi besar-besaran masih ada di Mesir, sehingga ia menolak tahta raja mesir hal ini terbukti pilihan yang baik karena Otto of Wittelsbach yang menerima tahta raja mesir jatuh dari kekuasaan setelah kudeta tahun 1862.
Sementara itu, di Eropa, tepatnya di Belgia sudah tertanam bibit-bibit pemberontakan. Pada tahun 25 Agustus 1830 – 14 Juli 1831, terjadi sebuah gerakan di Belgia dengan tujuan: memerdekan Belgia dari Belanda, mengganti pengaruh protestan dengan Katolik, dan netral dari sengketa-sengketa di antara negara-negara Eropa. Belanda yang pada saat itu dipimpin oleh Raja William I berusaha mengatasi permasalahan ini dengan cara mengirim sedikit pasukan ke Brusel, pusat pemberontakkan untuk memenangkan gejolak di Belgia. Nyatanya, perlawanan menjadi semakin besar karena ada hasutan Prancis dan Inggris. Karena konflik tersebut dianggap oleh sebagian pihak dapat menyebabkan perang besar di Eropa, maka diadakan sebuah kongres kebangsaan. Hasilnya, seluruh negara-negara di Eropa mendukung kemerdekaan Belgia. Raja William tidak terlalu memedulikan hasil kongres dan segera mengirim pasukan kempen untuk mengakuisisi Belgia. Tetapi Belanda terpaksa menarik kembali pasukannya karena ancaman Prancis.
Berbekal dengan kedekatannya dengan Inggris dan bangsawan dari negara-negara Eropa lainnya, Leopold menjadi salah satu figur populer dan penting di eropa. Leopold I akhirnya memutuskan untuk pergi ke Belgia pada tahun 1831 setelah pemerintah dan kongres Belgia menawarkan ia menjadi raja Belgia.
Masa awal Belgia ditandai dengan ketidakstabilan dalam segala aspek terutama aspek ekonomi dan pertahanan karena Belanda masih bersikeras ingin menjajah Belgia, tetapi Leopold I berhasil
Gambar 1.1 Leopold I

Leopold I terlahir di dalam keluarga bangsawan di Saxe-Coburg-Saalfeld, Jerman. Ia merupakan anak termuda dari pasangan bangsawan Francis, Duke of Saxe-Coburg-Saalfeld dan Countess Augusta Reuss-Ebersdorf. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecil Leopold I. Berbagai sumber menyatakan kalau Leopold I sudah tertarik dengan militer sejak kecil. Saat berumur 5 tahun, ia sudah menjadi colonel unit regimen Izmaylovsky kekaisaran luar. Pada saat berumur 15 tahun, ia sudah menjadi mayor jenderal. Ia merupakan orang yang sangat adaptatif dan pintar melihat celah kesempatan. Hal ini terbukti dengan penolakannya terhadap posisi tinggi sebagai ajudan khusus yang ditawarkan oleh kaisar prancis, Napoleon Bonaparte. Ia memilih untuk bergabung dengan Rusia, yang pada saat itu merupakan musuh Prancis dan kemudian ikut menentang Napoleon. Keputusan Leopold I sangat menguntungkan dirinnya karena di Kemudian hari, kekalahan Napoleon di Rusia menandakan awal kekalahannya secara total. Pada umur 25 tahun, ia memperoleh peringkat letnan jenderal.
Leopold I kemudian pindah ke Inggris pada saat berumur 26 tahun atau setahun setelah diangkat menjadi letnan Jenderal. Di sana, ia bertemu dengan Princess Charlotte of Wales. Pada awalnya Prince Regent George (nantinya beranama King George IV) tidak mau anaknya menikah dengan Leopold I, tetapi segera setuju ketika ia memperhatikan bahwa Leopold I

Gambar 1.4 Traktat London
membujuk Prancis untuk mengirim bantuan dan kedua negara tersebut menadatanagani perjanjian Traktat London pada tahun 1839 yang secara de facto mengakui kemerdekaan Belgia. Di bawah kepemimpinan Leopold I, Belgia masih belum stabil sampai pada tahun 1850-an. Hal ini disebabkan adanya kendala di masalah perdagangan dan gagal panen secara terus menerus. Tetapi pada tahun 1847 terjadi perubahan/reformasi ekonomi yang ditandai dengan pembangunan jalur kereta api untuk mempermudah jalur transportasi. Sebagai hasilnya, produksi manufaktur barang di Belgia meningkat dan perekonomian Belgia mulai maju.
Pertumbuhan ekonomi ini mencegah terjadinya revolusi Belgia kedua pada tahun 1848, sementara di negara-negara Eropa lainnya terjadi gejolak ekonomi besar-besaran. Kendati demikian, sebanyak 6000 orang sempat mencoba melakukan kudeta terhadap raja Leopold I, tetapi pemeberontakan tersebut gagal. Sebanyak 7 orang tewas dan sisanya ditangkap dan diadili. Dengan situasi
ini, Raja Leopold I menawarkan pengunduran diri apabila hal tersebut meruapakan keiginan dari rakyat Belgia, tetapi kongres menolak usulan ini. Hal ini membuatnya mendapat julukan “Nestor dari Eropa”. Raja Leopold I meninggal pada 10 Desember 1865 pada usia 74 tahun. Ia diganti oleh anaknya yang bernama Leopold II, yang saat itu berusia 30 tahun.
Raja Leopold I dan Kemerdekaan Belgia


Gambar 1.5 Lukisan Leopold II saat kecil
Sejarah Singkat Leopold II, Si Hitler dari Belgia
Leopold II lahir pada tanggal 9 April 1835 di Brussel, Belgia sebagai anak kedua dari pasangan Leopold I dan Louise, putri raja Prancis, Raja Louis Philippe dari Prancis. Leopold II merupakan sepupu jauh Ratu Victoria dan Pangeran Albert dari Inggris. Kakak Leopold II yang bernama Louise Philipe meninggal sebelum Louise lahir, ini membuat Leopold II sebagai calon pewaris tahta yang sah. Raja Leopold II kehilangan ibunya pada usia 15 tahun akibat penyakit misterius. Hal ini membuat Leopold sangat takut akan orang yang berpenyakit sepanjang hidupnya. Pada tahun 1853, Leopold II menikah dengan Marie Henriette of Austria, seorang putri dari kerajaan Roma. Mereka mempunyai empat orang anak, 3 perempuan dan seorang anak laki-laki. Namun, anak laki-lakinya meninggal karena penyakit pneumonia. Hal ini membuat Leopold II menjadi sedih karena ia kehilangan satu-satunya anak putranya. Akibat hal ini, hubungan Leopold II dengan istrinya menjadi regang.
Leopold II menjadi raja pada tanggal 17 Desember 1865 ketika ayahnya, Raja Leopold I meninggal. Sejak awal pelantikkannya, Leopold II sudah menunjukan harapan besar untuk Belgia, menurut Leopold II Belgia harus memiliki Koloninya sendiri. Dengan serangkaian upaya
ia berusaha mendapatkan Kongo, sebuah negara di Afrika dengan cara mengklaim wilayah tersebut sebagai daerah netral untuk Belgia.Rencanya pun berhasil. Dengan adanya eksploitasi sipil dan SDM Kongo, Leopold II berhasil membangun banyak infrastuktur public di Belgia. Tetapi, hal tersebut juga dibarengi dengan korupsi Raja Leopold II yang menggunakan uang “berdarah” tersebut untuk kepentingan pribadinya seperti membangun istana pribadinya seluas 6,700 Hektar, membangun pavilion megah, dan membangun Villa Leopolda.
Gambar 1.6 Villa Leopolda merupakan salah satu tanah yang dibangun dengan uang berdarah
Dalam hidupnya, Leopold II membuat banyak peraturan yang menguntungkan pekerja seperti memperbolehkan pendirian serikat buruh, dan juga menghilangkan sistem kerja di bawah umur. Meskipun demikian, kekejamannya terhadap Kongo tidak dapat ditutup. Banyak kalangan yang membenci Raja Leopold II bahkan pada tahun 1902, tejadi sebuah percobaan pembunuhan Raja Leopold II yang dilakukan oleh Gennaro Rubino. Teapi, beruntungnya tembakan tersebut meleset dan hamper membunuh salah satu Grand Marshall raja.
Pada usia 65 tahun, sang raja memutuskan untuk menikahi secara rahasia Caroline Lacroix, seorang tunasusila dari Prancis yang berusia 16 tahun pada saat itu. Hal ini membuat Raja Leopold dan Caroline Lacroix sangat dibenci oleh kalangan masyarakat. Raja leopold pada saat 74 tahun terkena penyakit penyumbatan usus yang tidak dapat disembuhkan. Saat ia merasa kematiannya sudah dekat, ia memanggil pastornya dan menikahi Caroline Lacroix. Tetapi karena tidak adanya saksi pada pernikahan tersebut,
Pernikahan tersebut tidak sah baik secara agama dan secara hukum. Seandainya pernikahan tersebut sah, maka salah satu dari 2 anak dekat, ia memanggil pastornya dan menikahi Caroline Lacroix. Tetapi karena tidak adanya saksi pada pernikahan tersebut, Pernikahan tersebut tidak sah baik secara agama dan secara hukum. Seandainya pernikahan tersebut sah, maka salah satu dari 2 anak laki-laki yang dilahirkan di kemudian hari dapat menjadi raja. Tetapi, tahtanya dilanjutkan oleh Raja Albert I, keponakannya. Tetapi akibat pemerintahan Raja Leopold II yang kerap menyalahi peraturan, kongres Belgia telah memutuskan untuk mempersempit batas-batas hak seorang raja yang membuat seluruh raja sampai pada hari ini hanya memiliki hak-hak prerogatif terbatas.


Gambar 2.1 Kamp kerja paksa


Gambar 2.1 Hukuman cambuk bagi pekerja yang beristirahat
B. Kedudukan Leopold di Belgia
Di masa kepemimpinannya, Belgia sebenarnya sudah aman secara ekonomi maupun politik, namun hal tersebut tidak membuat Leopold II puas. Ia masih sangat berambisi bisa menjajah negara lain untuk pamor serta kekayaan. Hingga kemudian mulailah Leopold II berekspansi. Hingga akhirnya ia berhasil mengklaim Kongo sebagai daerah jajahan.
Dalam periode Leopold II menjadi Raja Belgia, warisan paling mengerikan dan paling banyak diingat yang ditinggalkannya boleh dibilang adalah upaya klaim atas wilayah yang disebut "Congo Free State".
Namun sebaliknya, Leopold II melakukan perbudakan terburuk—tujuan awalnya untuk mengeksploitasi pasar gading yang menguntungkan di Afrika Tengah, hingga pasca-naiknya harga komuditas karet pada pertengahan 1890-an, memaksa penduduk asli mengumpulkan esktrak (getah) karet. Wilayah ini juga diketahui kaya akan sumber daya mineral.
Sekurang-kurangnya 10 juta nyawa penduduk yang terenggut dalam sejarah Kongo akibat kekejaman ini, salah satu skandal internasional tak populer di awal abad ke-20.
Pada 1908 akhirnya Leopold II dipaksa menyerahkan kendalinya yang sewenang-wenang itu kepada Parlemen Belgia, yang menganeksasi CFS sebagai Kongo Belgia, secara efektif menghapus Leopold II dari kekuasaan. Barulah tahun 1960, Kongo bebas dari Belgia. Tepatnya pada 30 Juni 1960, dan dibentuk Republik Demokratik Kongo.

C. Kebijakan Leopold II di Belgia
Leopold II dan ambisinya di mata dunia tidak dianggap menjajah karena ia menggembar-gemborkan semacam program fiktif yang labelnya menyejahterakan. Tapi, pada kenyataannya Kongo justru mengalami nasib pahit yang benar-benar buruk. Leopold II nyatanya hanya mengeksploitasi negeri ini, baik dari sisi manusia serta sumber daya alamnya.
Sejarah mencatat kalau Leopold II begitu keras dengan Kongo. Ia menyulap negeri yang sebelumnya damai ini menjadi negara yang 100 persen berisi budak. Di bawah panji penjajahan miliknya, Leopold Memaksa orang - orang Kongo untuk mengais sumber daya mereka sendiri dan memenuhi kantong - kantong harta Leopold II.
Leopold II juga tidak segan-segan memerintahkan prajuritnya untuk memutilasi para pekerja bila tidak mencapai target yang diperintahkan. Bahkan demi memenuhi target, orang kongo rela mencuri dari sesamanya. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut baru berhasil diungkap setelah tim ekspedisi kemanusiaan mengekspedisi Kongo.

D. Alasan Leopold II Memilih Kongo


Gambar 4.1 dan 4.2 Gambar peta Kongo.
Republik Demokratik Kongo memiliki wilayah sekitar seperempat ukuran Amerika Serikat. Negara ini dianugerahi hutan hujan terbesar kedua di dunia. Kondisi geografis negara ini bervariasi dari dataran tinggi, padang rumput, gunung berapi aktif, dan garis pantai pendek (sekitar 37 km) di Samudera Atlantik.
Di daerah Kongo, terdapat suatu cekungan daratan yang menghasilkan banyak pohon karet. Selain itu, negara ini juga memiliki banyak sumber daya alam berharga termasuk tembaga, emas, perak, minyak mentah, berlian, dan logam-logam berharga lainnya. Selain sumber daya alamnya, sumber daya manusia yang tersedia di Kongo juga cukup banyak. Hal inilah yang membuat Raja Leopold II dari Belgia sangat tertarik untuk menjadikan Kongo daerah kekuasaannya.


E. Kronologi
1. Proses Penguasaan Kongo.
Setelah Leopold II diangkat menjadi raja, ia pun memohon kepada parlemen Belgia untuk membangun kolonia. Ia pun menyadari bahwa usahanya sia-sia, Leopold pun mencari cara baru untuk mendapatkan kemakmuran dengan mendirikan koloni pribadi sendiri di berbagai Negara Eropa lainnya.
Pada bulan September 1876, Leopold II menyelenggarakan Konferensi Berlin yang bertujuan untuk membahas masa depan Afrika. Leopold menyerukan penjelajahan dan pemberdayaan orang Afrika. Para delegasi yang terdiri dari perwakilan Negara asing yakin dan memuji Leopold II sebagai pemimpin Eropa untuk misi kemanusiaan di Afrika. pada 25 Februari 1885 ketika Konferensi Berlin ditandatangani, Kongo dialokasikan kepada Leopold II sebagai satu-satunya pihak netral yang terlibat dalam konferensi itu. Dengan itu, Leopold II berhasil mendapatkan Kongo. Leopold menggunakan gelar raja berkuasa dari Negara Bebas Kongo.
​
2. Kutipan Leopold
-
Ajarkan para negro untuk melupakan pahlawan mereka dan memuja kita. Jangan pernah beri kursi untuk negro yang datang mengunjungi anda. Jangan memberinya lebih dari satu batang rokok. Jangan pernah mengundang mereka untuk makan malam, meski ia memberi anda ayam setiap kali anda tiba di rumahnya.
-
Mereka tahu untuk membunuh, untuk tidur dengan istri orang lain, berbohong dan menghina adalah perbuatan buruk. Itu harus diakui, anda tidak perlu mengajar mereka apa yang mereka sudah tahu.
Gambar 5.1 Leopold II
Gambar 5.4 Tim ekpedisi Inggris memfoto penduduk yang memegang tangan yang baru diamputasi


4. Lepasnya Kongo.
Sistem kerja paksa untuk mengumpulkan karet disalin dengan cepat oleh pejabat kolonial Prancis, Jerman, dan Portugis dengan hasil yang sama fatalnya. Hal ini menimbulkan sebuah protes internasional yang berfokus pada Leopold II. Selain banyaknya protes, kampanye di berbagai negara yang memaksa Leopold II untuk melepaskan Kongo dari kekuasaannya juga banyak terjadi, terkhusus di Negara Inggris dan Amerika. Inggris dan Amerika segera menigirim tim ekspedisi kemanusiaan dan hasil yang mereka temukan sangat mengangetkan dunia. Belum ada dalam sejarah orang yang melakukan genosida sebegitu besarnya. Potongan anggota tubuh banyak berjejer ke mana-mana, kepala orang mati yang terpenggal digantung sebagai peringatan, dan banyak hal yang mencegangkan lainnya. Dengan hasil penelitian ini, Amerika dan Inggris menekan Belgia untuk melepaskan Kongo. Karena tekanan – tekanan tersebut, Raja Leopold II menyerahkan kepemilikannya atas wilayah Kongo pada parlemen Belgia tahun 1908 agar bebas dari jeratan hukum dan perusakan reputasinya di mata internasional. Belgia secara resmi mencaplok wilayah tersebut, menciptakan Kongo Belgia.
Gambar 5.6 eksekusi umum sudah menjadi hal yang wajar dillakukan.

Gambar 5.2 Para penduduk Kongo biasa dirantai pada saat bekerja

Gambar 5.3 Force Publique sedang berbaris.

Gambar 5.5 Seorang ayah melihat tangan anaknya yang dimutilasi
-
Aksi anda akan diarahkan langsung pada orang-orang muda, karena mereka tidak akan memberontak ketika direkomendasi oleh pendeta misionaris, meski bertentangan dengan ajaran-ajaran orang tua mereka. Anak-anak mereka harus belajar ini.
-
Mereka harus mematuhi apa yang misionaris kristen rekomendasikan, yang akan merupakan ayah dari jiwa mereka. Anda harus bersikeras pada penyerahan total dan ketaatan mereka, hindari sesuatu yang bisa mengembangkan semangat mereka di sekolah-sekolah, ajar siswa untuk membaca dan bukan untuk alasan.
-
Kristenkan orang Negro agar mereka tetap selamanya tunduk pada penjajah kulit putih, sehingga mereka tidak akan pernah memberontak terhadap pengekangan terhadap mereka yang terus berlangsung. Ucapkan setiap hari, bahwa kebahagiaan mereka adalah tangisan, karena Kerajaan Tuhan bagi mereka.
​
3. Kekejaman Leopold II terhadap Penduduk Kongo.
Kerajaan Belgia dibawah kekuasaan Raja Leopold II membeli wilayah Kongo di Afrika dan memperbudak penduduknya secara brutal dan menjual semua hasil alamnya berupa karet dan gading. Setidaknya ada 10 juta jiwa yang tewas akibat dari eksploitasi dan keganasan Leopold II yang sangat tidak wajar.
Segalanya bermula saat Leopold menyatakan bahwa dirinya adalah seorang dermawan untuk membuka jalan kepada mubaligh kristian dan kapitalis barat di bumi Kongo, yang berakhir dengan kekejaman muslihat yang dilakukan untuk merompak negara tersebut.
Menggunakan tentara yang bernama “Force Publique”, Raja Leopold II memaksa penduduk lokal untuk bekerja hingga mereka mati. Semua itu dilakukan untuk memenuhi ambisinya dalam meraih keuntungan. Jika penduduk lokal tak memenuhi ambisinya, maka mereka akan diculik untuk ditembak mati atau organnya diambil hidup-hidup.
Pada tahun 1890-an, terjadi peningkatan permintaan karet di Eropa yang sangat besar. Leopold II yang tahu bahwa ia memiliki perkebunan karet yang besar di Kongo, melihat sebuah kesempatan untuk mendapatkan sumber pendapatan baru yang besar. Penduduk asli dipaksa bekerja dengan ekstraksi karet. Para wanita diperkosa dan anak-anak disandera, sementara orang-orang dipaksa masuk ke hutan untuk mengumpulkan karet. Mereka yang gagal memenuhi target dihukum berat, termasuk dicambuk dan dipotong tangannya.

F. Berakhirnya Kekuasaan Leopold II dari Kongo
Setelah Kongo secara resmi dipindah tangankan dari Leopold, ia memastikan kejahatannya tidak terkenang di buku-buku sejarah. Tak lama setelah koloni Congo berpindah tangan, Hochschild menulis, tungku di dekat istana Leopold dibakar selama delapan hari, "mengubah sebagian besar catatan negara Kongo menjadi abu dan asap." "Saya akan memberi mereka Kongo saya," raja dilaporkan mengatakan, "tapi mereka tidak punya hak untuk mengetahui apa yang saya lakukan di sana."
Raja Leopold meninggal di tempat tidurnya di Istana Laeken pada tanggal 17 Desember 1909, usia 74 tahun, optimis bahwa dunia akan menilai jalannya sepatutnya. Menakjubkan, sungguh, berapa banyak penjahat sejarah yang meninggal dengan penuh keyakinan bahwa mereka akan dinilai mulia.

Patung perunggu Leopold di ibukota Kinshasa telah dihapus setelah kemerdekaan. Menteri kebudayaan Kongo Christophe Muzungu memutuskan untuk mengembalikan patung tersebut pada tahun 2005. Dia mencatat bahwa awal Free State telah menjadi masa kemajuan ekonomi dan sosial. Dia berpendapat bahwa orang harus mengenali beberapa aspek positif dari raja dan juga negatif; namun berjam-jam setelah patung setinggi enam meter itu dipasang di dekat stasiun pusat Kinshasa, patung secara resmi dipindahkan.
Gambar 6.1 Kematian Leopold II

G. Pengaruh Penjajahan Leopold II pada
Kongo dan Belgia
Gambar 7.1 Kongo masih dilanda kesulitan ekonomi
1) Pengaruh Terhadap Kongo
Kolonialisme yang dilakukan Leopold II di wilayah Kongo mengakibatkan banyak penduduk Kongo tewas. Penduduk Kongo harus bekerja di industri yang didirikan oleh pemerintah Belgia. Agen pemerintah menyandera keluarga mereka sampai orang – orang menyelesaikan pekerjaan mereka. Penduduk Kongo sering melakukan pemberontakan untuk memprotes kondisi kerja yang demikian keras. Menanggapi hal tersebut, Force Publique menghancurkan seluruh desa. Sekitar 10 juta orang tewas selama pemerintahan Leopold II. Meskipun tidak semua meninggal sebagai akibat langsung dari kekerasan fisik, namun, banyak yang mengalami kelaparan dan kelelahan kerja yang akhirnya menimbulkan kematian. Selain itu, perang saudara juga banyak terjadi antar sesama penduduk Kongo, sehingga rakyat Kongo menjadi terpecah belah.

2) Pengaruh Terhadap Belgia
Sementara penjajahan di Kongo terus berlangsung, di Belgia, Leopold II banyak melakukan proyek – proyek pembangunan perkotaan, pekerjaan umum, dan banyak bagunan lain yang bertujuan untuk membangun Belgia menjadi kota yang lebih indah dan maju. Untuk melakukan proyek pembangunan sebesar itu, tentu saja ia menggunakan uang dari keuntungan yang dia hasilkan lewat penjajahannya di Kongo. Proyek – proyek tersebut membuatnya mendapat julukan “Raja Pembangunan”. Bangunan – bangunan tersebut meliputi arena pacuan kuda Hippodrome Wellington, Maria Hendrikapark, Royal Museum for Central Africa, Taman Duden di Brussels, termasuk juga bangunan utama di Brussels, yaitu Antwerpen dan Ostend. Selain proyek – proyek pembangunan, Leopold II juga banyak menyumbangkan hartanya untuk Belgia. Karena itulah Leopold II dipuji di Belgia.
Gambar 7.2 Duden Park merupakan peninggalan Leopold II








H. Kesimpulan
Untuk mewujudkan ambisi raja Leopold II ia membentuk International Africa Association. Ia mengutus Henry Morton Stanley. Stanley berhasil menemukan Kongo, ia berhasil membuat perjanjian dengan suku - suku asli, dan membuat pos - pos militer. Dia memperoleh jutaan kilometer persegi tanah Afrika tengah untuk Belgia. Ia melakukan penjelajahan atas nama Raja Leopold II dari Belgia.
Pada saat dilaksanakan Konferensi Berlin pada tahun 1885, tidak ada negara Eropa yang menginginkan Sungai Kongo. Namun, Leopold II ingin mempertahankan wilayah tersebut sebagai zona perdagangan bebas sehingga banyak pihak yang memberikan dukungan persetujuan pembentukan Congo Free State pada 1885. Dengan demikian, kolonisasi Belgia di Afrika Tengah khususnya di wilayah Kongo merupakan satu - satunya kolonisasi Belgia di Afrika.
Kolonisasi Belgia di Kongo ini terbagi menjadi dua masa, antara lain;
1. Congo Free State (1885 - 1908)
Congo Free State adalah area yang luas di Afrika Tengah yang dikuasai secara pribadi oleh Leopold II dari Belgia
2. Kongo Belgia ( 1908 – 1960 )
Kongo Belgia adalah nama resmi untuk Republik Demokratik Kongo antara Periode Belgia menguasai wilayah ini pada tanggal 15 November 1908 samapai pada kemerdekaan Kongo pada 30 Juni 1960.
Wilayah kolonisasi Belgia ini hanya mencakup wilayah Kongo yang diambil alih kekuasaan oleh Raja Leopold II dari Belgia yang luasnya 82 kali luas Belgia.
Kongo ini merupakan wilayah di Afrika Tengah, tempat di mana berbagai imperialis bertemu . Kongo berukuran 82 kali luas Belgia dengan penduduk sebesar 12 juta orang Afrika dan 80.000 orang kulit putih. Kongo sangat kaya akan air, hutan kayu, fauna, flora, dan hasil pertambangan. Tambang yang banyak di sana adalah tambang berlian, tambang emas, cobalt, tembaga, uranium, besi, radium, mangan, seng, dan timah yang sebagian besar terdapat di distrik-distrik di sebelah selatan. Hasil pertanian perkebunan yang dominan adalah karet, minyak kelapa, dan kapas. Di samping hasil pertambangan dan perkebunan, gading merupakan sumber penghasilan yang penting.
Seluruh tema – tema kemanusiaan yang keluar dari mulut Leopold II hanyalah sebuah kedok untuk menutupi niat busuknya untuk menjadikan Kongo sebagai milik pribadi untuk dieksploitasi secara besar – besaran demi keuntungan pribadinya. Contoh lainnya misalnya, undang – undang yang dikeluarkan oleh Leopold II pada tahun 1891 dan 1892 yang mengubah perdagangan gading dan karet menjadi monopoli negara. Hal ini tentu saja merebut hak – hak rakyat Kongo yang hidup dan tinggal di dalam dan di sekitar hutan – hutan di lembah – lembah Sungai Ubangi-Uele, tempat berburu gajah untuk mendapatkan gading dan menyadap pohon karet. Pada saat yang sama, perdagangan gading pun dilarang di lembah Uele sehingga merusak dan bahkan menghancurkan kelanjutan hidup penduduk asli Kongo.
Leopold juga memberlakukan sistem kerja paksa dan memperbudak seluruh penduduk Kongo untuk melakukan eksploitasi sumber daya alam. Banyak penduduk yang dianiaya, ditembak mati, organnya diambil hidup – hidup, dimutilasi, wanita – wanita diperkosa, tangan para pekerja dipotong karena tidak memenuhi target, dan kampung – kampung dimusnahkan. Kurang lebih 10 juta penduduk Kongo tewas secara tidak wajar pada saat itu.
Semakin lama perlakuan kotor Leopold terhadap Kongo semakin tersebar. Ia mendapat banyak tekanan dari masyarakat internasional yang memaksanya untuk melepaskan Kongo dari kekuasaannya yang sangat kejam dan tidak wajar itu. Karena tidak tahan, Leopold pun akhirnya menyerahkan Kongo kepada pemerintah Belgia pada tahun 1908 alih-alih bertanggung jawab atas perbuatanya. Saat itu, nama Kongo Free State berubah menjadi Kongo Belgia. Pada tahun 1909, Leopold II meninggal dunia karena sakit. Bahkan saat upacara kematiannya pun, Leopold II tidak dihormati oleh banyak kalangan. Bahkan, sempat ada yang meludah ke peti matinya.